Kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan walaupun itu adalah hal yang rumit. Dari segi keahlian, kita bisa menghadapi masa depan dengan ilmu yang telah dipersiapkan sekarang selagi mampu. Jika tidak mempersiapkan apapun, apa yang kita bawa, yang kita hadapi, yang kita capai dan yang kita raih dimasa depan tentunya semua orang menginginkan masa depan yang cerah. Maka dari itu, perilaku kita sekarang adalah gambaran dimasa depan dan kita harus secepatnya merubah diri kita sendiri. Apakah nanti akan seperti ini saja atau bahkan lebih buruk lagi. Semua itu tergantung dari apa yang kita lakukan dimasa sekarang ini.
Sebenarnya kita
bisa memprediksi masa depan tapi hal itu tergantung kepada apa yang telah kita
perbuat dimasa lalu. Seperti halnya jika kita memikirnkan masa kecil dari SD,
menempuh jenjang SMP sampai SMA bahkan sekarang tingkat perguruan tinggi. Kita bisa memprediksinya, dari masa lalu
hingga sekarang ini apakah ada perubahan? Dan itu sebenarnya menimbulkan tanda
tanya besar. Dari segi fisik, okelah jasmani kita berubah dengan signifikan dan
jelas. Dari segi kemampuan penalaran, mungkinkah kita berubah sedemikian
rupanya. Tapi berubah dalam arti bagaimana, apakah pemahaman kita akan
bertambah atapun berkurang. Hal itu tergantung pada diri kita sendiri. Banyak
yang memikirkan bahwa masa depan itu adalah tabu. Kenapa demikian, coba tanya
pada diri sendiri apa cita-cita kalian. Sebagian besar jawabannya itu tidak
sesuai dengan ekspektasi yang digambarkan oleh fikiran. Hanya melalui kata yang
terucap. Karena rata-rata manusia menggantungkan nasibnya sesuai situasi dan
kondisi dimasa depan. Jadi cara berfikirnya itu istilahnya "segimana nanti saja".
Nah itu adalah salah satu contoh ketabuan dalam meraih masa depan.
Makna dari masa
depan itu sederhana tetapi memiliki “arti” yang luar biasa. Apa yang terdapat
dalam kata “arti” tersebut tentu itu berhubungan dengan pengetahuan manusia.
Suatu “arti” yang mendefinisikan sebagai harapan yang ada pada diri setiap
orang berbentuk pengetahuan dan ilmu sebagai dasarnya. Semua itu bisa menjadi
tulang punggung yang akan digantungkan oleh kita. Tentunya berbekal ilmu
pengetahuan yang cukup untuk bisa mencerdaskan bangsa. Pastinya masa depan itu
sudah bisa kita prediksi dari sekarang.
Pada dasarnya masa
depan itu tidak mempunyai bentuk. Apakah itu lingkaran, kotak, segitiga atau
apalah pokoknya tidak berbentuk. Bagaimana bisa membuat hal itu supaya
mempunyai bentuk bahkan bentuk yang sangat jelas. Tentu apa yang kita lakukan
adalah gambaran dari bentuk itu. Semakin memperbanyak perbuatan positif yang
menghasilkan tekad yang kuat, niat yang teguh maka bentuk itu semakin jelas
rupanya karena suatu bentuk itu tidak beraturan. Maka sama halnya dengan masa
depan yang tidak beraturan. Seperti contohnya yaitu tergantung situasi dan kondisi. Tapi disini kita bisa
mengendalikannya, misalkan bentuk kotak persegi yang memiliki 4 sudut. Bahwa di
tiap-tiap sudut itu tersimpan masing-masing tujuan yang pastinya masih tabu. Dan jika hilang
1 sudut, berarti hilang 1 tujuan, maka bentuknyapun otomatis berubah lebih
dekatnya ke bentuk segitiga yang memunyai 3 sudut yang berarti sisanya tinggal 3 tujuan. Jika terus-menerus seperti itu hilang satu persatu maka
sampai kepada bentuk terakhir yaitu bulat yang secara otomatis menjati 1
tujuan. Istilahnya disini menjadi tekad yang bulat.
Dari konteks
tersebut ringkasnya kita bisa memahami bahwa masa itu bukan suatu kebetulan.
Melainkan masa depan itu bisa diraih dengan susunan rencana yang teratur,
memiliki tujuan yang terarah dan tidak berubah-ubah, tekad yang bulat, ikhtiar
dan lain-lain. Dengan begitu jika sudah terdapat rencana dalam hidup kita maka
masa depanpun tidak lagi harus dicari dengan susah payah. Melainkan datang
dengan sendirinya oleh usaha yang kita lakukan.
Created By: Nurdin Akbar
Created By: Nurdin Akbar
'Segimana nanti aja' emang betul gan, tapi jangan hidup itu dibiarkan mengalir saja, karena setau gue cuma ikan mati yang mengikuti kemana arus sungai tersebut :))
BalasHapus