Rabu, 01 Oktober 2014

Posted by Unknown On 10/01/2014 09:39:00 PM
Siapa yang tak kenal pemuda yang satu ini, mungkin ada dari kalian yang kenal, ada juga tidak. Bagi yang belum kenal, maka kenalan dulu dengan orangnya :D. Baiklah saya akan memperjelas pemuda ini dari segi identitas, kehidupan, serta perjuangannya. Mari kita simak baik-baik.

Jika berbicara tentang prediksi masa depan yang ada pada pemuda idaman bangsa, maka beliau adalah orang yang tepat dalam merealisasikan hal tersebut. Siap membawa amanah negeri yang akan menjadi mentari untuk menyinari langit di luar negeri. Tepatnya di United States of America. Pemuda ini dengan lantangnya berbicara di hadapan mereka yang mewakili petinggi negara Se-Dunia. Umurnya masih terbilang cukup muda. Tetapi wawasan dan pengetahuannya tentang kepemudaan seluas samudra. Yah, dia adalah Gugun Gumilar. Seorang pemuda kelahiran purwakarta asal Indonesia yang saat ini sedang menempuh S2 di Hartford University Amerika. 1 bulan yang lalu tepatnya pada bulan agustus, beliau di daulat untuk berbicara pada forum International Young Leaders Assembly di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) / United Nation, New york , AS. Beliau mewakili Indonesia bersama 3 orang lainnya yang merupakan 1 dari 9 pembicara pada forum tersebut. Berbagai kategori dari beragam peserta seperti aktivis NGO, kalangan bisnis, akademisi hingga pemerintah yang mendapatkan kesempatan dan berbicara pada forum itu. Berikut saya akan menjelaskan secara singkat riwayat hidup seorang Gugun dari mulai ia pertama sekolah hingga sukses seperti sekarang ini.

Ciri-ciri dari fisiknya bertampang rupawan dan berpostur jangkung dengan tinggi badan mencapai 185 cm. Sedangkan ciri-ciri dari sifatnya, beliau merupakan orang yang cerdas, ramah, sopan, disiplin dan murah senyum. Itulah sekian ciri-ciri dari pemuda yang bernama Gugun Gumilar. Beliau adalah sosok yang bersahaja. Tak heran ia merupakan pemuda harapan bangsa. Karena suatu saat nanti ia memiliki cita-cita yang sangat mulia yaitu ingin memimpin bangsa negara indonesia alias menjadi Presiden. Pemuda kelahiran Purwakarta, 20 April 1989 ini merupakan anak bungsu dari (alm) Bapak Tajudin Al Anshari dan Ibu Siti Maryam. Walaupun seorang anak bungsu tapi beliau adalah sosok yang mandiri dan tidak mau membebani orangtuanya. Karena Gugun berasal dari keluarga sederhana dengan keadaan yang terbatas. Tak heran jika ia mempunyai sifat menerima apa adanya. Itulah yang membuat sikapnya menjadi teladan dan juga toleransi kepada orang lain. Visi dalam hidupnya sangat jelas yakni sukses itu lahir bukan karena keberuntungan ataupun kebetulan, melainkan sukses itu terwujud karena sebuah usaha yang mempunyai target yang jelas, keyakinan, perencanaan yang matang, kerja keras, keuletan dan niat yang ikhlas. Sedangkan Misi hidupnya yaitu:
1.       Iman dan Taqwa kepada Allah SWT
2.       Menjadi pribadi yang unggul dan berwawasan internasional
3.       Pemimpin inovatif dan kreatif untuk masa depan agama, nusa dan bangsa
4.       Berbakti kedapa orang tua dan masyarakat dunia 
  Mottonya adalah: Bekerja, Konsisten dan Tawakal.

Pada tahun 1995 adalah tahun perdana untuk memulai pendidikannya di bangku Sekolah Dasar yang terletak di kampung halamannya, Purwakarta. Sekolah itu bernama SD selaawi yang merupakan pendidikan formalnya yang pertama. Disinilah awal mula karakter seorang Gugun dibentuk. Selama 6 tahun duduk di bangku Sekolah Dasar, ia hampir tidak pernah absen mengisi peringkat 3 besar. Terutama selalu mendapat peringkat pertama. Bahkan ia pernah menjuarai lomba cerdas cermat Se-Purwakarta . hal itu tidak lepas dari peran orang tua terutama almarhum sang Ayah yang mengisyaratkan kepada anaknya supaya menjadi anak yang sholeh, cerdas, pribadi yang tegas dan juga ramah. Ternyata hidup dalam kesederhanaan membuat beliau lebih mudah untuk menerima amanah tersebut. Dan berkat doa dari kedua orang tua juga ia percaya bahwa itu merupakan kunci yang paling penting dalam hidupnya. Setiap pulang sekolah ia suka membantu orang tuanya untuk mengembala kambing dan tidak terlewat juga sambil mengerjakan pekerjaan yang lainnya. Yaitu mulai dari pekerjaan rumah dan belajar dimalam hari merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari dalam masa kecilnya. Dalam keluarganya menanamkan prinsip kehidupan yang berbasis nilai agama, sederhana dan jujur. Ayahnyalah yang selalu mendorong untuk menjadi seorang pemimpin masa depan bangsa agar bisa memperbaiki masarakat, agama dan negeri ini. Sejak duduk dibangku SD, beliau aktif mengikuti organisasi gerakan pramuka yang membawanya untuk mengetahui tentang arti kebersamaan dan tekad yang pantang menyerah. 

Berlanjut ke jenjang berikutnya, di SMP tepatnya di MtsN ia sempat mengikuti kepengurusan OSIS, PMR dan ekstrakulikuler olahraga. Karena prinsip hidupnya yang berbasis agama, selama 3 tahun di MtsN ia juga merasakan pendidikan non-formal, yaitu belajar di Pondok Pesantren modern yang bernama Ponpes Uswatun Hasanah. Disitulah beliau ditekankan untuk disiplin dan tidak harus membuang-buang waktu sedikitpun untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena kegiatannya cukup sibuk dan ketat, ia diwajibkan bangun pukul 03:30 untuk melaksanakan shalat tahajud yang sudah menjadi kegiatan rutin dan selalu ditutup setiap pukul 22:00 untuk istirahat dan tidur. Juga puasa sunnat hari senin-kamis suka dikerjakannya secara rutin. Dimasa itulah ia memegang prinsip untuk selalu menjadi diri yang bernilai dan tegas dalam menentukan masa depan. Selama SMP/MtsN dan menetap di Pesantren, ia aktif mengikuti lomba terutama lomba pidato dan berhasil menjadi juara baik pada lomba pidato berbahasa Indonesia maupun bahasa Arab, ternyata pengalaman hidup di pesantrennyalah yang membuat ia bisa bersaing pada saat lomba dan di pesantren tersebut ia bisa mandiri terutama dalam hal mencuci baju, merawat diri hingga menikmati saat jatuh sakit seorang diri.

Setelah 3 tahun duduk di bangku MtsN Purwakarta, ia melanjutkan Pendidikan ke jenjang berikutnya yaitu di MAN Purwakarta. Disana ia seperti biasa ikut tergabung di kepengurusan OSIS dan tidak ketinggalan juga masuk ekstrakulikuler Paskibra. Selama 3 tahun di MAN, ia selalu bisa mempertahankan posisinya sebagai 3 besar walapun ia juga sudah sibuk karena sambil mengajar di sekolah agama pada sore hari dan mengajra ngaji di mesjid pada malam harinya. Pegangan serangkaian kata-kata dari sang Ayah yaitu agar selalu bisa memanfaatkan kelebihan untuk kepentingan orang banyak membuat drinya selalu mengembangkan dan ingin berusaha supaya selalu bermanfaat di mata masyarakat. Hal itulah yang akan mendorong untuk bisa menjadi pemimpin dimasa depan.

Berbagai prestasi yang sebelumnya ia raih akan menjadi bekal untuk terus memantapkan Visi Misinya dalam meraih mimpi-mimpi yang membawanya untuk bisa terus berlanjut ke jenjang berikutnya yaitu tingkat Perguruan Tinggi. Beliau duduk di bangku kuliah dengan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung melalui jalur PMDK. Selama berkuliah ia tak mau membebani kedua orang tuanya dengan biaya yang lumayan. Semampu mungkin dengan usahanya sendiri ia mampu membiayai kuliahnya. Mengajar di tengah-tengah kesibukan kampus dan meraih beasiswa. Berbagai jenis beasiswa  ia pernah dapatkan seperti beasiswa Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang berasal dari departemen agama dari tahun 2007 sampai 2011, beasiswa Bank Indonesia  pada tahun 2009 dan beasiswa Supersemar di tahun 2010. Ia semakin aktif di beberapa kegiatan. Membawa mimpi untuk menjadi pemimipin di masa depan membuatnya berhasil menjadi ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Bahasa Inggris periode 2009-2010.

Ditengah kesibukan akademik dan organisasi, walaupun mendapatkan dana dari beasiswa, ia masih saja menyempatkan diri untuk bekerja. Dalam niatnya ia tidak sekedar bekerja melainkan ingin meraup banyak pengalaman. Sejak tahun 2007 hingga 2011 ia sudah menjadi kepala sekolah di Madrasah Diniyah Hidayatul Islam. Pada tahun 2009 ia menjadi asisten dosen Bahasa Inggris di UIN Bandung dan UNINUS Bandung. Selain itu di tahun yang bersamaan, ia juga menjadi guru Bahasa Inggris di MA Al Mursyid Bandung dari tahun 2009 sampai 2011. Pada tahun 2010 ia sempat menjadi guru Bahasa Inggris di SMP  RSBI Cileunyi Bandung. Selain itu ia juga sempat menjadi penerjemah Bahasa Inggris. Ia juga sempat menjadi guru Bahasa Inggris di SMA Plus Riyadhul Jannah Subang dan guru Bahasa Inggris di MAN 1 RSBI Bandung dari tahun 2010-2011. Sungguh luar biasa pengalaman dalam mengajar beliau meskipun belum menjadi sarjana. Setelah lulus kuliahpun ia mendapat rekomendasi langsung dari Rektor UIN Bandung untuk menjadi dosen di jurusannya. Gugun ternasuk pemuda yang bisa memanajemen dan memanfaatkan waktunya dengan baik. Seperti sama halnya pada saat MtsN maupun MAN, di tingkat Perguruan Tinggi pun ia semakin akif berorganisasi di dalam dan luar kampus. Tapi luar biasanya ia masih bisa berprestasi dengan berhasil menyandang gelar sebagai mahasiswa terbaik angkatan 2007 dengan IPK 3.90

Pada saat duduk dibangku kuliah, ia ingin melebarkan talentanya dengan mengikuti lomba baca berita dalam bahasa Sunda di Bandung TV pada tahun 2008 dan menjadi finalis pada lomba tersebut. Juga sempat mendapatkan juara pertama pada lomba media pembelajaran tingkat senat Fakultas Tarbiyah tepatnya di tahun 2009 dan juara tiga lomba karya tulis di senat Fakultar Tarbiyah UIN Bandung. belum berhenti disana, ia juga berhasil meraih juara pertama pada lomba pidato dan juara ketiga lomba karya ilmiah pada perayaan Dies Natalies UIN SGD Bandung. Segudang prestasi telah dilaluinya. Kesuksesannya semakin gemilang dan memperlengkap deretan prestasinya, yaitu pada tahun 2011, impiannya untuk bisa mendapatkan beasiswa keluar negeri dan berkunjung ke beberapa negara akhirnya terwujud. Tepat di tahun 2011 ia pergi ke hampir 20 negara. Disisi lain, yang paling disyukuri oleh beliau adalah dapat memberangkatkan orang tuanya ke mekkah. Itu adalah harapan yang paling diinginkan oleh seluruh orang tua. Pada program beasiswa ke luar negeri, ia mendapatkan kesempatan menikmati kuliah selama 2 bulan di Amerika melalui program SUSI (Student Exchange of the Study of the United States Institutes) di Temple University, Philadelphia Amerika. Di tahun yang sama ia mendapat kesempatan mengikuti Summer School  program  di University of Lisbon, Portugal. Tentunya ia sangat bersyukur dan tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Selain itu, ia mendapat kesempatan mengikuti beberapa forum pemuda Malaysia, Singapura dan Qatar. Berbagai pengalamannya itu membuat ia semakin dikenal dan diberi kesempatan untuk berpidato pada forum organisasi yang terbilang bergengsi di Dunia yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB. Dan itu membuatnya semakin tertarik untuk belajar lebih dalam lagi mengenai politik, hubungan internasional dan isu-isu di PBB seperti keragaman budaya dan  lain-lain.

langkah pertama untuk terus berkaryaMahasiswa yang kini tengah menempuh pascasarjana (S2) di Harford University, Amerika Serikat yang mengambil jurusan Religious Studies ini sempat membuat bukunya yang pertama dan diterbitkan pada tahun 2012. Bukunya yang berjudul Gugun Gumilar Mengejar Mimpi Indonesia adalah kali pertama beliau menjadi penulis untuk sebuah buku. Buku itu berupakan sebuah ide yang datang dari sahabatnya. Walaupun ide itu tidak datang dari seorang Gugun, tapi sahabatnya berencana ingin mengangkat sebuah kisah kehidupan seorang Gugun yang awalnya akan dibuat dalam jenis biografi, dan ternyata beliau cukup antusias terhadap ide tersebut. Lalu terbitlah buku itu yang isinya meripakan kisah dari perjuangan dan prestasi di masa lalu hingga mencapai mimpinya seperti sekarang ini. Buku itu dicetak sebanyak 200 eksemplar dengan waktu yang singkat. Dalam waktu sebulan saja buku pun sudah habis laku terjual.

Gugun berpendapat bahwa kesuksesan itu adalah sebuah perjalanan dan bukan tujuan akhir. Ada sebuah kenikmatan saat kita sedang berproses untuk menuju sesuatu. Namun, mempertahankan kesuksesan itu bukan perkara mudah. Dia mengawalinya dengan sebuah amanah dari sang Ayah untuk bisa menjadi pemimpin masa depan. Menurutnya, salah satu kunci untuk bisa mewujudkan impiannya adalah dengan memperluas silaturahmi, memperbanyak relasi dan harus bisa menjaga hubungan baik dengan siapapun. Jika sudah memiliki semua itu, maka bukan tidak mungkin sebuah impian yang dahulu dinantikan pasti suatu saat nanti impian tersebut akan datang memhampiri kita dengan sendirinya berkat usaha, ikhtiar dan doa.

Berikut beberapa foto-foto dan 1 liputan video dari beliau yang sedang menempuh pendidikan di Amerika dan berada di forum PBB. 

gugun gumilar3

gugun gumilar2gugun gumilar1
 


 


Berdasarkan Kutipan Dari:

7 komentar: